2012年7月15日日曜日

日本で留学します

Indonesia

Punya teman-teman yang baik di tanah air rasanya berat untuk berpisah. dengan jarak sekitar 5700km, 8jam perjalan dengan pesawat terbang, bukan pesawat televisi atau pesawat telepon pastinya.
menggunakan maskapai penerbangan lokal hanya bisa menggunakan Garuda Indonesia, itupun tidak langsung. harus transit dulu di Bali. karena di Jakarta jumlah penumpang yang mau ke Jepang hanya sedikit, tapi penumpang yang mau ke Jepang dari Bali jumlahnya cukup banyak, karena turis Jepang yang mau kembali jumlahnya cukup banyak.
berangkat dari bandar soetta sekitar jam 10 malam, tiba di Tokyo pada pagi hari. rata-rata penerbangan yang menuju jepang adalah penerbangan malam atau tengah malam, tapi itu baik kalau menurut saya, karena jam tidur tidak berubah jadi bisa tidur seperti biasa. 
pada siang di hari keberangkatan, saya mempersiapkan barang-barang dan pakaian yang akan saya bawa. tidak terlalu banyak, hanya satu koper ukuran agak besar dan satu tas tangan. lalu surat-surat keberangkatan juga saya pastikan sudah siap semuanya. Paspor, tiket, surat keterangan yang menyatakan bahwa "anda" boleh datang ke Jepang untuk bersekolah atau bekerja. tapi dalam hal saya adalah untuk keperluan bersekolah. surat tersebut adalah 
Application for the Certificate of Eligibility. surat ini sebenarnya adalah surat undangan untuk datang ke jepang. siapa yang mengundang ? pihak sekolah bahasa jepang yang mengundang untuk datang. mengapa pihak sekolah bahasa jepang ? karena sebelumnya saya mendaftar di sekolah tersebut.mengapa saya mendaftar ke sekolah bahasa jepang ? karena saya hanya menguwasai bahasa jepang tingkat rendah pada saat itu sehingga saya harus mempelajari bahasa jepang.
kebanyakan orang jepang tidak bisa berbahasa inggris, mereka hanya menguasai bahasa mereka sendiri. bahkan saat tiba di bandara petugas imigrasi nya pun hanya bisa berbahasa jepang. bisa berbahasa inggris pun tidk dapat terlalu membantu untuk berkomunikasi  kalau menurut saya.
kembali ke soal yang "tadi"...
setelah mendaftarkan diri ke sekolah bahasa jepang, pihak sekolah akan mengirimkan permohonan ke kantor imigrasi di sana untuk mengeluarkan Application for the Certificate of Eligibility dan dikirim ke si pendaftar. untuk informasi saja, tahun ajaran di jepang dimulai pada musim semi yaitu bulan April awal atau pertengahan. tapi untuk institusi pendidikan di atas tingkat SMA selain universitas, seperti sekolah kejuruan, dan sekolah bahasa jepang membuka penerimaan siswa baru pada musim gugur bulan oktober juga. tetapi kelulusan akan tetap sama yaitu pada bulan Maret, sehingga waktu belajar murid yang masuk pada bulan april(4) akan lebih panjang dari pada murid yang masuk pada bulan sepuluh(10) sehingga lebih baik memilih masuk pada tahun ajararan yang dimulai pada bulan 4. 
kembali ke soal yang "tadi"...
setelah Application for the Certificate of Eligibility didapat, bawa surat tersebut, paspor,  sejumlah uang dan surat-surat lainnya duta besar jepang yang ada di dekat bundaran HI tepatnya di depan Ex-plaza. sejumlah uang yang saya bilang adalah biaya permohonan visa yang harus dibayarkan pada hari itu juga. saya lupa detailnya tapi setelah melakukan permohonan, visa dapat diambil kira-kira satu minggu setelahnya.
kira-kira satu minggu kemudian saya kembali datang ke kedutaan besar Jepang dan mengambil visa saya. setelah visa sudah ditangan saya berangkat. harga tiket Indonesia-Jepang(Jakarta-Denpasar-Tokyo) kira-kira 7juta rupiah. kelas ekonomi tentunya..
akan lebih mahal jika menggunakan maskapai penerbangan jepang seperti ANA atau JAL karena tidak ada transit melainkan langsung Jakarta-Tokyo.

hari keberangkatan semakin dekat. seperti yang saya ucapkan di awal sekali, berat rasanya untuk meninggalkan teman-teman di tanah air. berpisah dengan "Papa" juga tentunya berat, tapi "Papa" tidak pernah memperlihatkan rasa beratnya jika akan berpisah  jauh dengan anaknya, sehingga saya juga bisa lebih tenang. hari sebelum keberangkatan, saya diajak teman untuk pergi ke sebuah konser band asal luar. Kings of Convenience . sebenarnya saya cukup sering diajak ke konser musik atau festival musik seperti itu. "dia" selalu mendapat tiket gratisan dari orang tuannya yang bekerja di dinas pariwisata DKI Jakarta. keluarga "lengkap" yang bahagia kalau menurut saya. saya pun juga sering bermain kerumah"nya" bahkan menginap dan di ajak makan bersama keluarga ini. terkadang saya merasa malu...
kami pergi bersama dengan mobil Avanza hitam milik teman saya ini. tidak hanya berdua pastinya(eeeuuuu) tapi juga dengan beberap teman lainnya. ya, sekali mendapat tiket bisa lima sampai sepuluh lembar tiket gratisan yang didapat. dan semua tidak ada yang dijual melainkan dipakai bersama, kecuali... ada satu hari "dia" menjual tiket tersebut ke temannya sendiri dan akhirnya dimarahi oleh kedua orangtuanya. HAHA sebagai orang tua pasti malu juga ya, "emang gue ga mampu kasih uang jajan apa sampe harus jualan tiket segala!?" ya harga tiketnya kisaran 300ribu rupiah sih, sangat lumayan untuk jajan-jajan.
yang pasti saya dan teman-teman tiba di The Ritz-Carlton Pacific Place di Pacific Place Mall di kawasan Jendral Soedirman. konsernya berlangsung di Hall Room hotel tersebut.
singkat cerita, waktu dihabiskan dengan menonton konser dan merokok. asal bersama teman apapun tidak ada yang membosankan walaupun terlihat membosankan. singkat cerita Koc kembali kebelakang panggung dengan tepukan yang mriah dari para penonton dan kami pun kembali. saya diantar sampai rumah, "memang teman yang baik ini orang. ini orang kapan gitu kek,  musti dibales! ga cuma itu, bapak emak nya juga musti dibales nih!" itulah yang saya pikirkan setelah saya turun dari mobil Avanza hitamnya. perjalan dengan si hitam  selalu menyenangkan, dengan dua monitor yang terpasang, satu di kaca spion tengah dan satu lagi di head unit audionya. CD,DVD,USB connection ada disana. dua sub woofer(menghasilkan bass) ukuraan lumayan besar di bagasi belakang, dua tweter(menghasilkan nada tinggi yang tipis dan nada rendah agar tidak pecah) di kedua sudut dashboard depan, dan satu power speaker di tengah(menghasilkan vokal atau nada sedang) tengah, ditambah dengan empat speaker bawaan menjadikan mobil bak bajaj yang bergetar saat volume suara dinaikan. haha apa kabar si hitam ya?

pagi pun datang, "hari ini berangkat ke jepang coy. wah gak sabar rasanya" begitulah perasaan saya pada saat itu. mungkin karena baru pertama kali keluar negeri, jadi merasa sangat ... seperti ini. setelah selesai berkemas saya hanya bermain komputer seperti hari-hari biasanya. DOtA offline, main dengan BOT buat saya sudah cukup menyenangkan. berhubung saya tidak pandai bermain DOtA, dari pada menyusahkan pemain lain lebih baik saya bermain offline sambil berlatih menggunakan karakter yang saya bisa. sebenarnya saya lebih suka bermain game action dari pada strategy. FPS adalah tipe permainan yang saya suka. Counter-Strike, Battlefield, Call of Duty adalah contoh permainan yang saya suka. pukul lima sore saya berangkat menuju Bandar Soetta dengan menggunakan shuttle bus. saya hanya diantar "papa", karena pulangnya akan malam jadi lebih baik pergi naik shuttle bus saja, karena kalau sudah malam jalan terlihat berbeda, takut nyasar kata "papa". mendekati umur 60tahun, segalanya berubah. tidak seperti saat muda dulu yang kalo kemana-mana naiknya Toyota Jeep. steer berat juga ga masalah, tapi sekarang bawa mobil biasa saja dibilang berat. kebanyakan merokok waktu muda membuat paru-paru sebelahnya menciut alias mengecil. "paru-paru tinggal sebelah nih" kata "papa". naik tangga, membawa benda berat saja bisa membuatnya menarik nafas dalam. belakangan ini saya kangen sama "papa"...
saya dan "papa" tiba di Soetta, lalu kami makan bakso AFUNG  yang ada di terminal. karena saya naik Garuda Indonesia jadi ya terminal 2 yaa walaupun pertamanya penerbangan domestik.  bakso AFUNG itu salah satu makanan kesukaan "papa". selain masalah paru-paru, masalah maag juga ada, jadi kalau makan harus tepat waktu dan tidak bisa makan makanan yang strukturnya  keras. jadi "makanan berkuah yang paling cocok" kata "papa". selain itu soto betawai juga salah satu makanan kesukaan "papa".
selesai makan kami hanya duduk saja karena mau check-in juga masih terlalu cepat. tak lama, teman-teman baik"ku" datang untuk mengantar keberangkatan. senang tapi malu juga rasanya. mau pergi jauh keluar negeri dalam waktu bukan satu atau dua hari, tapi hanya diantar "papa" saja. sebenarnya hal ini pantas untuk dimalukan atau tidak saya tidak tahu, tapi itulah yang saya rasakan. waktu berjalan, saya mulai check-in bagasi. setelah selesai saya kembali keluar untuk bertemu dengan teman-teman. tiba-tiba datang telepon dari seseorang. "wah ditelpon DOI!" senang tapi sedih juga, itulah perasaan saat itu. si "doi" ini perempuan yang saya suka dari kelas tiga SMP. dia murid pindahan dari Surabaya. si"doi" ini sepupunya temen sekolah saya. temen saya yang satu ini juga orangnya asik, saya sering main bareng dia. saya jugasuka  diajak main futsal bareng sepupu-sepupunya yang lain. punya sepupu yang seumuran ternyata sangat bahagia. tidak seperti saya, sepupu saya kebanyakan sudah menikah atau bekerja. sudah punya dunia yang berbeda jadi saya agak malas kalau pergi ke acara keluarga yang kerjaannya cuma duduk, makan, ga ngapa-ngapain. kembali ke cerita...
karena suka main futsal bareng teman saya dan sepupunya, saya jadi kenal dengan keluarganya. wah ini bisa jadi senjata nih buat ngedeketin "doi". tapi senjata kayak gini juga ga terlalu terpakai akhirnya, saya hanya melakukan pendekatan seperti anak muda pada umumnya. dengan SMS "lagi ngapain lo?" di awal dan "udah tidur ya?" di akhirnya. kalau SMSan sampai malem biasanya dia yang ketiduran duluan. "doi" suka tidur sih. tapi selain itu "doi" juga suka baca, jadi sambil baca "doi" duduk di ranjang trus lama-lama ketiduran deh. "doi" suka sama komik. novel juga suka kayaknya. "doi" pake kacamata, pinter, wawasannya luas. sekarang aja "doi" lg belajar kedokteran gigi di universitas di Bandung. bangga rasanya bisa kenal sama "doi". belakangan ini "doi" sibuk kuliah dan lain-lain, jadi yang tadinya suka tweet-tweetan sama "doi" sekarang udah ga lagi. ada ucapan maaf  sama rindu yang mau diucapin ke "doi". selain itu ada janji yang belom ditepatin ke"doi", janji ke traktir makan di restoran cokelat di atas jembatan.  mungkin cuma asal ngomong doang waktu itu, tapi yang namanya janji ya janji!
ditelpon "doi" disaat banyak temen-temen, rasanya malu-malu gimana gitu. katanaya "doi" sedih waktu tau saya mau berangkat. perassaan "doi" ke saya sebenarnya bagaimana ya? pelajaran memahami wanita rasanya perlu masuk dalam kurikulum pendidikan deh. "doi" tahu bahwa saya sedang bersama dengan teman-teman. dan "doi" memutuskan untuk menyudahi pembicaraan, tapi memang pembicaraan kami di telepon berjalan alot. sebenarnya saya tidak begitu suka berbicara ditelpon, karena saya tidak bisa mencari bahan pembicaraan yang menarik. saya tidak begitu pandai berbicara, tapi saya lebih suka mendengar. yang pasti "doi" adalah wanita yang pengertian. baik, jorok, pandai, rajin, malas, ceria, lucu, asik, dan ngangenin. gimana ga kangen, terakhir ketemu di pensi sekolahan sekitar bulan oktober 2009 kalo tidak salah. tak terlupakan...
alhasil saya SMSan sama si"doi" sampai saya berangkat dan SMSan lagi sampai di Denpasar Bali untuk transit.
waktunya saya untuk berangkat pun tiba. teman-teman saya yang baik mendoakan keberangkatan saya. kami membuat lingkaran dan saling bergandengan tangan. salah satu teman saya yang memiliki kekurangan fisik menjadi wakil untuk berdoa. doanya sangat indah. lancar, dan jelas entah mengapa saya merasa kagum dengan doannya. pertama kali saya merasa beruntung punya teman seperti dia ini.
selesai berdoa, saya pun diberi benda-benda pribadi milik mereka. benda-benda yang dapat mengingatkan saya kepada mereka. ada kartu pelajar, foto, surat kuitansi, dan kartu nama bahkan sebatang rokok gudang garam hahaha... semuanya masih utuh kecuali rokoknya. rokoknya sudah menjadi asap dan hilang entah kemana, tapi beberapa minggu disimpan disatu tempat yang sama membuat wangi khas kretek tetap melekat di benda-benda lainnya.
saat sedang mempersiapkan tiket dan surat-surat lainnya, kotak rokok pemberian teman saya terjatuh dan dilihat "papa". wah kaliatan deh!! begitu saya berfikir. tapi untungnya kotak tersebut sudah kosong karena isinya sudah saya pindahkan ditempat lain. saya berencana membuang kotaknya karena menyempitkan saja. fiiuuuuh...
sampai pesawat tinggal landas, waktu saya habiskan dengan berSMSan dengan "doi" dan teman-teman lain yang memberikan salam perpisahan.
sampai sekarang pun SMS terakhir dari "doi" masih tersimpan di telepon genggam saya.

singkat cerita saya tiba di bandar udara Ngurah Rai Internasional Bali. perjalanan yang tidak melelahkan kalau menurut saya. saya duduk di sisi jendela, dan seorang warna negara asing berbahasa inggris duduk disebelah saya. seorang laki-laki berumuran 40tahun-an. selalu membawa catatan kecil di saku jasnya. terlihat seperti bussiness man. sepertinya paman  ini mau ke bali dan tidak melanjutkan perjalan ke jepang seperti saya. lalu didepan tempat duduk saya, seorang wanita lokal dengan tujuan sama dengan saya sedang berbicara dengan crew pesawat. bukan pramugari melainkan seorang laki-laki. "ia" tidak mengenakan jas ataupun topi layaknya pilot. apaan nih orang? begitu saya berfikir. "ia" berbicara layaknya sudah kenal dekat dengan wanita yang duduk didepan saya. dari pembicaraan mereka rupanya wanita ini adalah pelajar. dia mau belajar di universitas di Osaka. dari bandar udara Narita tempat kami akan mendarat, perjalanan akan dilanjutkan ke Tokyo dan langsung dilanjutkan dengan Shinkansen ke Osaka. akan tiba pada sore hari, katanya. wah capek juga ya, mana baru pertama kali ke jepang pula. hebat juga wanita ini semuanya akan dilaluinya sendiri. begitu saya berfikir. saya juga sendiri melakukan perjalan ini, tapi ada beberap hal yang membuat saya sedikit tidak tenang. ya namanya juga melakkan perjalan keluar negeri sendiri, biasa lah. mungkin wanita ini juga mersakan hal yang sama.
waktunya untuk take off  pun tiba dan laki-laki tersebut meninggalkan wanita tersebut.
di Bali saya hanya transit sekitar 45menit. waktu saya habiskan ddengan duduk di ruang tunggu dan berSMSan dengan teman-teman dan si "doi". tepat di depan tempat saya duduk beberapa pelajar tingkat SMA duduk dan kulitnya coklat seperti terbakar sinar matahari. mengenakan seragam yang sepertinya seragam sekolah membuat saya berfikir bahwa mereka sedang menunggu pesawat yang sama dengan saya untuk menuju jepang. kelihatannya semacam study tour di bali. kepala meraka semua seperti tokoh Ishizaki di kartun Captain Tsubasa. botak rambut begitu saya menyebutnya.
waktunya berangkat tiba, saya dan ishizaki-ishizaki  ini berangkat ke pintu gerbang yang sama sesuai dengan perkiraan saya. dengan pesawat yang sama tapi dengan penumpang yang agak berbeda. bussiness man yang tadi duduk di sebelah saya ternyata juga akan menuju jepang sama seperti saya. lalu wanita yang duduk di depan saya juga tetap. dari tempat duduk saya, sekitar arah jam 10, satu keluarga dengan kemeja cerah bertemakan pantai dan kulit coklat terbakar sinar matahari duduk menggantikan penumpang yang sebelumnya. apa mereka lupa kalau di jepang masih musim semi. suhu udara yang masih dingin seperti terlupakan dengan panasnya Bali.
ya sudahlah.. tak lama kemudian crew  laki-laki yang tadi kembali muncul dengan membawa minuman jeruk kemasan gelas plastik. ole-ole rupanya. inikah kelas Garuda Indonesia dalam pikiran saya. paling tidak jangan minuman dengan pewarna dan pemanis buatan yang disajikan. kepenumpang yang kebanyakan adalah warga negara asing. tapi seperti tidak tahu malu dengan diri sendiri saya meminum habis semua jusnya karena haus...hehe
setelah minuman selesai dibagikan sampai ke penumpang yang duduk dibelakan, crew laki-laki tersebut kembali berbicara dengan wanita yang ada di depan. kelihatannya seperti orang yang ramah tapi saya berfikiran kalau laki-laki ini playboy. mulutnya manis dengan perempuan.
pesawat meninggalkan landasan dan saya berpisah dengan Indonesia. saya teringat dengan teman-teman baik saya, "papa", dan si"doi" pastinya. tapi semua itu langsung terlupakan seketika ketika saya melihat pemandangan pulau Bali dari atas langit. INDAH

日本

tidur di kursi pesawat selama 5jam membuat pinggang saya sakit. setelah itu saya merasa seperti tidak mau naik pesawat dalam jangka waktu panjang untuk kedua kalinya.
tiba di Bandara Internasional Narita(成田国際空港<narita kokusai kukou>)pukul 7pagi. suhu udara yang masih dingin agak membuat saya kaget, karena di Indonesia suhunya hangat. dari pesawat para penumpang berjalan sedikit menuju tempat yang terlihat seperti stasiun. rupanya perjalanan akan diteruskan menggunakan mono rail (モノレール). tidak terlalu jauh kami pun tiba di tubuh utama dari bandara.  seperti yang saya ucapkan diwalal, bisa berbahasa inggris pun tidak akan banyak membantu untuk berkomunikasi di sini.
petugas imigrasi dengan bahasa inggris yang terbata-bata dan saya dengan bahasa jepang yang terbata-bata pula saling bertanya jawab, karena ada beberap surat yang belum saya isi. setelah selesai dengan surat-surat saya mengambil bagasi di lantai bawah. dan dilanjutkan dengan membeli tiket bus. bus khusus bandara ini melayani berbagai macam tujuan diTokyo. karena dari Indonesia saya sudah membawa "\" jadi saya tidak perlu menukarkan uang di tempat penukaran uang. saya hanya membawa 20ribu yen(2万円). di jepang yen disebut dengan 円(en<cara baca=eng>) 1円= ±Rp83. jadi  2万円 setara dengan Rp1.6juta rupiah. tapi karena ribet dibulatkan menjadi Rp100 per \ menjadi Rp2juta. saat membeli tiket bus, dengan bahasa jepang yang sudah saya kuasai saya bertanya, ”立川までのバスはいくらですか。何時ですか。” ”3500円、10時のバスです” begitu dijawabnya sambil menunjuk ke layar monitor di belakangnya. sebelumnya saya juga sudah tau kalau harga tiketnya seperti itu. waktu pertamakali mendengar ongkos bus yang semahal itu saya sedikit kaget. karena kalau di rupiahkan menjadi Rp350ribu (Rp100/\). angka yang cukup besar kalu menurut saya. dengan  selembaran uang 1万円 saya membayar tiket saya. kembalian saya terima disertai dengan senyuman dari petugas loket. seorang wanita, wanita jepang tercantik pertama yang saya lihat secara langsung. selesai membeli tiket saya keluar dan menunggu di tempat yang sudah ditentukan.
tiang dengan papan LED yang menunjukan waktu keberangkatan bus berjejer di sisi jalan. masing-masing tiang memiliki nomor. dengan nomor, tujuan, dan jam keberangkatan yang sesuai dengan yang tertulis di tiket bus membuat saya tak ragu dengan banyaknya bus. kita tak perlu berdiri mengantri menunggu bus untuk naik. barang bawaan masing-masing dibuat sebagai penggantinya. barang bawaan di jajarkan dengan barang bawaan milik calon penumpang lainnya. agar tidak tertukar dengan barang bawaan milik orang lain tiap-riap barang diberi nomor yang juga tertera di tiket. どんなことでもちゃんとされてますねー、日本。


立川へ到着しました。 keluarga saya yang tinggal di jepang datang menjemput saya. "tante"biasa saya menyebutnya. tante saya menikah dengan orang jepang dan tinggal di jepang. dan saya sampai sekarang tinggal bersama mereka.

”僕の話はどうでもいいかな?”って思ってたんですけど。もう日本にいるから、もういいーや日本のことを話そう!


0 件のコメント:

コメントを投稿